Oleh : TASYA NUR AZZAHRA (2001025062) / Mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA
Serangga adalah mahluk hidup dengan spesies terbanyak didunia Serangga adalah kelompok utama hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat. Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, serangga mudah terpengaruh oleh kondisi fisik lingkungan. Oleh karenanya serangga hama dapat dikendalikan secara fisik, yakni melalui pengaturan faktor-faktor fisik diantaranya suhu, kelembaban, suara dan cahaya. Setiap cahaya yang terpancar memiliki satuan intensitas tertentu. Intensitas cahaya ini mempengaruhi perilaku serangga (hama). Jenis serangga yang mudah terpengaruh terhadap intensitas cahaya memberikan data untuk merekomendasi bahwa cahaya dapat diterapkan sebagai pembasmi serangga hama,kemudian serangga yang tertangkap juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang berkualitas.
Salah satu cara untuk mengamati energi cahaya dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh besaran dan distribusi partikel dalam Flow cytometers Flow cytometers pada dasarnya adalah mikroskop yang dilengkapi dengan komponen yang berfungsi untuk melalukan individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan dianalisis. Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Seperti dibahas sebelumnya, deteksi sinyal dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi photomultiplier (cathode-ray) dan rangkaian elektronika. Setelah nilai intensitas cahaya yang efektif diperoleh melalui uji laboratorium, dapat diimplementasikan dalam rancangan alat penangkap serangga hama di lahan pertanian.
Perancangan perangkap serangga. gambaran cara kerja piranti perangkap serangga hama ini adalah sebagai berikut ; dengan menyalakan lampu utama dalam beberapa waktu untuk mengumpulkan semua serangga. Setelah lampu utama padam, lampu perangkap serangga kecil dinyalakan, sehingga serangga menuju perangkap serangga kecil yang di atasnya telah dipasang filter sehingga hanya serangga ukuran kecil saja yang dapat masuk dan terperangkap.
Setelah lampu perangkap serangga kecil padam, kemudian lampu perangkap serangga sedang dinyalakan sehingga sisa serangga yang tidak masuk perangkap pertama menuju perangkap ke dua (perangkap serangga sedang). Filter dipasang agar serangga besar tidak terperangkap pada perangkap ke dua. Setelah lampu perangkap sedang padam, kemudian lampu perangkap serangga besar menyala sehingga serangga besar menuju perangkap serangga ke tiga. Filter dipasang agar serangga tertentu dalam ukuran sangat besar yang biasanya menjadi prodator menguntungan tidak ikut terperangkap.
Setelah peralatan diimplementasikan maka nyala lampu siklus penangkapan serangga dapat diuji di laboratorium dalam dua kondisi jumlah siklus tiap jam.Kondisi pertama dimana diperoleh 6 siklus penangkapan serangga tiap jam, Sehingga jumlah waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus penangkapan selama 10 menit.Kondisi kedua dimana diperoleh 3 siklus penangkapan serangga tiap jam, Sehingga jumlah waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus penangkapan selama 20 menit.
Referensi :
Serangga adalah mahluk hidup dengan spesies terbanyak didunia Serangga adalah kelompok utama hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat. Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, serangga mudah terpengaruh oleh kondisi fisik lingkungan. Oleh karenanya serangga hama dapat dikendalikan secara fisik, yakni melalui pengaturan faktor-faktor fisik diantaranya suhu, kelembaban, suara dan cahaya. Setiap cahaya yang terpancar memiliki satuan intensitas tertentu. Intensitas cahaya ini mempengaruhi perilaku serangga (hama). Jenis serangga yang mudah terpengaruh terhadap intensitas cahaya memberikan data untuk merekomendasi bahwa cahaya dapat diterapkan sebagai pembasmi serangga hama,kemudian serangga yang tertangkap juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang berkualitas.
Salah satu cara untuk mengamati energi cahaya dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh besaran dan distribusi partikel dalam Flow cytometers Flow cytometers pada dasarnya adalah mikroskop yang dilengkapi dengan komponen yang berfungsi untuk melalukan individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan dianalisis. Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Seperti dibahas sebelumnya, deteksi sinyal dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi photomultiplier (cathode-ray) dan rangkaian elektronika. Setelah nilai intensitas cahaya yang efektif diperoleh melalui uji laboratorium, dapat diimplementasikan dalam rancangan alat penangkap serangga hama di lahan pertanian.
Perancangan perangkap serangga. gambaran cara kerja piranti perangkap serangga hama ini adalah sebagai berikut ; dengan menyalakan lampu utama dalam beberapa waktu untuk mengumpulkan semua serangga. Setelah lampu utama padam, lampu perangkap serangga kecil dinyalakan, sehingga serangga menuju perangkap serangga kecil yang di atasnya telah dipasang filter sehingga hanya serangga ukuran kecil saja yang dapat masuk dan terperangkap.
Setelah lampu perangkap serangga kecil padam, kemudian lampu perangkap serangga sedang dinyalakan sehingga sisa serangga yang tidak masuk perangkap pertama menuju perangkap ke dua (perangkap serangga sedang). Filter dipasang agar serangga besar tidak terperangkap pada perangkap ke dua. Setelah lampu perangkap sedang padam, kemudian lampu perangkap serangga besar menyala sehingga serangga besar menuju perangkap serangga ke tiga. Filter dipasang agar serangga tertentu dalam ukuran sangat besar yang biasanya menjadi prodator menguntungan tidak ikut terperangkap.
Setelah peralatan diimplementasikan maka nyala lampu siklus penangkapan serangga dapat diuji di laboratorium dalam dua kondisi jumlah siklus tiap jam.Kondisi pertama dimana diperoleh 6 siklus penangkapan serangga tiap jam, Sehingga jumlah waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus penangkapan selama 10 menit.Kondisi kedua dimana diperoleh 3 siklus penangkapan serangga tiap jam, Sehingga jumlah waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus penangkapan selama 20 menit.
Referensi :
- Alim, E. S., & Ramza, H. (2012). Perancangan Piranti Perangkap Serangga (Hama) dengan Intensitas Cahaya. Rekayasa Teknologi, 3(1). https://journal.uhamka.ac.id/index.php/rektek/article/view/113 .
- Materi Kuliah TIK-1F-PGSD-7, https://onlinelearning.uhamka.ac.id/.onlinelearning.uhamka.ac.id/